Liputan6.com, Surabaya - Mantan Ketua DPRD Jawa Timur (Jatim) Kusnadi dilaporkan hilang atau 'ngilang' (sengaja menghilang)? Eks Ketua DPD PDIP Jatim ini bolak-balik diperiksa KPK terkait kasus dugaan korupsi dana hibah pokmas APBD Tahun Anggaran 2019 - 2022.
Anak Kusnadi, Tonny Kusdita Kunong melapor kalau ayahnya hilang ke Polsek Balongbendo Sidoarjo. Dalam surat laporan bernomor SPTLKO/02/VI/2025/SPKT/JATIM/SDA/BALBEN itu, disebutkan bahwa Kusnadi terakhir kali terlihat pada 6 Juni 2025. Laporan kehilangan ditandatangani oleh Bripka Sumari atas nama Kepala Kepolisian Sektor Balongbendo.
Laporan yang dibuat Tonny ini setelah pihak keluarga sudah berupaya mencari kepastian keberadaan Kusnadi selama dua hari. Namun nihil. Alhasil, sang anak membuat laporan ke pihak kepolisian. Diketahui, Kusnadi meninggalkan rumah sejak hari Rabu (4/6/2025), sekitar pukul 11.00 WIB.
Menurut dokumen laporan, mulanya Kusnadi keluar dari kandang peternakan ayam yang berada Dusun Wonokayun RT 09 RW 05 Desa Wonokarang, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo.
Kemudian dijemput tiga orang teman dengan mengendarai mobil untuk kepentingan bisnis. Tapi setelah itu Kusnadi belum kembali pulang.
Pihak kepolisian berkoordinasi terkait hilangnya mantan Ketua DPRD Jatim ini. Korps Bhayangkara tidak mau berandai-andai soal dugaan penculikan. Yang jelas, masih terus dilakukan pendalaman.
"Mohoh waktu ya," ujar Kasi Humas Polresrta Sidoarjo Iptu Tri Novi Handono kepada jurnalis di Sidoarjo, Senin (9/6/2025).
Kata Kapolsek Balongbendo
Terpisah, Kapolsek Balongbendo Sidoarjo, AKP Sugeng Sulitsyono memastikan bahwa Kusnadi sudah ditemukan.
"Informasinya sudah ketemu di Madura," ucapnya.
Sugeng menambahkan, lokasi ditemukannya Kusnadi sesuai dengan pelacakan ponsel terakhirnya, yakni di Kabupaten Bangkalan. "Benar di sana (Bangkalan)," ujarnya.
"Kalau nomor handphone (Kusnadi) terakhir kali aktif pada tanggal 8 Juni 2025 sekitar pukul 00.58 WIB dan sinyal terakhirnya berada di Pamekasan," imbuh Sugeng.
Berdasarkan informasi dari pihak keluarga, lanjut Sugeng, Kusnadi ditemukan di pinggir jalan. "Terkait detailnya, kami sampaikan lebih lanjut," ucapnya.
Sementara itu, Kusnadi bercerita, sejak tidak lagi menjadi anggota DPRD Jatim, ia tinggal di Balongbendo, Sidoarjo. Di sana ia menjadi peternak.
Kemudian pada Rabu (4/6/23025) lalu, Kusnadi mengaku bersama empat rekannya menuju ke sebuah pondok pesantren di Pamekasan.
"Saya bawa handphone. Cuma ketika sampai di pondok pesantren itu, handphone saya tertinggal di mobil Avanza. Saya naik berempat dengan teman saya," ujarnya.
Mencari Doa
Kusnadi mengatakan, kunjungannya ke pondok pesantren itu dalam rangka mencari doa untuk kesembuhan penyakit kanker getah bening yang ia derita.
"Saya terkena kanker getah bening. Sudah kemoterapi hingga 17 kali. Di sini (Pamekasan) saya ngobrol dengan para sesepuh. Juga minta doa untuk obat saya," ucapnya.
Kusnadi mengaku baru mengetahui bahwa ia dicari oleh anak-anaknya, bahkan hingga dilaporkan hilang ke polisi pada Minggu (8/6/2025) malam.
"Saya sebenarnya bawa handphone. Tapi tidak ada daya. Saya sudah cari charger, tapi tidak ada yang cocok," ujarnya.
"Saya mohon maaf karena ini salah saya. Sebab saya tidak izin ke anak sehingga mereka menjadi bingung," pungkas Kusnadi.